Sejarah Terbentuknya Queen
Sabtu, 15 Desember 2012
Band QUEEN adalah rock band dari Inggris. Dibentuk di London pada tahun 1970 setelah kematian Band Smile, QUEEN terdiri dari vokalis Freddie Mercury, gitaris Brian May, bassist John Deacon dan drummer Roger Taylor.
Band ini menjadi populer di khalayak karena lagu-lagu hit mereka,
pertunjukan live, orisinalitas, dan kecakapan olah panggung. Pada tahun
1985pertunjukan Live Aid mereka terpilih sebagai rock live terbaik sepanjang masa
oleh sesama seniman, wartawan dan para eksekutif industri musik dalam
jajak pendapat industri musik tahun 2005 . Tahun 2009 ini, album QUEEN telah terjual lebih dari 300 juta album secara internasional.
Sejarah Band Queen
Pada
era 1970an tidak banyak band yang berekses aliran murni seperti
kelompok musik Queen. Kuartet asal Inggris yang beraliran progressive
rock, heavy metal serta beragam aliran lainnya ini berhasil memadukan
musik yang bombastis dan menciptakan permainan opera dengan alunan gitar
dan teknik vokal yang berlapis. Selama bertahun-tahun kelompok Queen
membanggakan album mereka dengan motto “tidak ada satu pun album Queen
yang merupakan hasil rekayasa efek synthesizer”. Brian May dkk
mengeluarkan pernyataan tersebut karena mereka tidak ingin disamakan
seperti kelompok band hard rock pasca Led Zeppelin, yang banyak
mengandalkan efek synthesizers.
Sang vokalis, Freddie Mercury
mencoba membangkitkan karya musik Queen dengan bobot humor sentimentil
dan aransemen yang mendekati aransemen musik klasik. Kombinasi yang
cukup unik ini dapat didengar pada karya kelompok Queen yang berjudul
“Bohemian Rhapsody”. Sementara itu, Freddie Mercury, yang dipandang
sebagai sosok flamboyan, ternyata menyimpan rahasia kontroversial, bahwa
ia mengalami penyimpangan perilaku seksual, biseksual. Hal ini tertuang
jelas sekali dalam musik Queen, mulai dari judul lagu yang dipilih
sampai ke pengungkapan hasrat secara tidak langsung yang tertulis pada
lirik lagunya. Tak lama berselang setelah Freddie mengakui hal tersebut,
pada tahun 1992 ia meninggal dunia akibat penyakit AIDS yang
dideritanya. Memang aneh apabila kita mengetahui bahwa lagu pujaan kaum
gay seperti “We Are The Champion”, justru menjadi lagu yang digunakan
untuk merayakan momen kemenangan di bidang olahraga. Namun hal tersebut
bisa terjadi karena kepiawaian mengolah tampilan musik yang dimiliki
Freddie Mercury, sebagai sosok yang sangat dinamis dan karismatik dalam sejarah musik rock.
Berkat bakat Freddie pula lah, kelompok Queen berhasil menjadi salah
satu kelompok terkemuka di dunia pada pertengahan tahun 1970an.
Di Inggris sendiri, kelompok
Queen harus puas menjadi band nomer dua, karena dikalahkan oleh
popularitas dan koleksi musik The Beatles pada tahun 1990an. Saudara,
meskipun menyandang popularitas, pada tahun 1979 majalah musik Rolling
Stones pernah menyebut album Queen yang diberi judul Jazz, sebagai album
fasis. Boleh saja kritik tajam datang menghujam, namun popularitas
kelompok Queen tidak tampak terguncang. Pada penghujung tahun 1980an,
kelompok yang digawangi oleh Freddie Mercury, John Deacon, Brian May,
dan Roger Taylor ini tetap mempunyai pengikut yang fanatik, kecuali di
negara Amerika Serikat.
Tokoh yang berperan sebagai
pendiri kelompok musik Queen adalah sang penabuh drum Roger Taylor dan
gitaris Brian May. Pada tahun 1967, Roger Taylor dan Brian May pernah
tergabung dalam kelompok musik beraliran rock psychedelic yang bernama
Smile. Setelah vokalis utama Tim Staffel hengkang dari kelompok Smile
tahun 1971, Brian May dan Roger Taylor membentuk kelompok musik bersama
Freddie Mercury. Freddie Mercury sendiri merupakan mantan vokalis kelompok Wreckage.
Beberapa bulan kemudian, John Deacon bergabung sebagai pemain bass pada
kelompok yang dibentuk Brian, Roger serta Freddie dan mulai berlatih
bersama. Dalam kurun waktu 2 tahun, setelah keempat personil
menyelesaikan kuliahnya, mereka mulai menggelar sejumlah pertunjukan.
Beberapa saat sebelum album
Queen II dirilis, kelompok Queen pernah tampil dalam kontes musik Top of
Pops, mereka tampil membawakan lagu “Seven Seas of Rhye”. Baik lagu dan
kehadiran Queen di kontes tersebut benar-benar menghasilkan kesuksesan
yang cukup memuaskan. Single “Seven Seas of Rhye” sukses melesat ke
tangga lagu Top Ten, di mana album Queen II berhasil mencapai tangga
lagu urutan ke lima. Saudara, sebelum sampai di penghujung tahun 1974,
kelompok Queen merilis album mereka yang ketiga, yang diberi judul Sheer
Heart Attack. Salah satu single di album tersebut yang berjudul “Killer
Queen” berhasil menempati urutan ke dua tangga lagu di blantika musik
Inggris, sekaligus menghantar album Sheer Heart Attack ke urutan yang
sama.
Kesuksesan album Sheer Heart
Attack menembus pasar musik di Amerika Serikat, ternyata menjadi pembuka
jalan bagi kesuksesan album A Night at the Opera pada tahun berikutnya,
atau tahun 1975. Tetapi memang, kesuksesan yang diraih ini, bukanlah
tanpa usaha. Banyak fakta yang membenarkan bahwa kelompok Queen bekerja
sangat keras dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproduksi
album A Night at the Opera, dan bisa dikatakan bahwa album tersebut
merupakan album rekaman termahal yang pernah dirilis saat itu. “Bohemian
Rhapsody”. Single ini merupakan salah satu rekaman yang terdapat di
album A Night at the Opera, yang kemudian menjadi lagu simbolis bagi
kelompok asal London, Inggris ini. “Bohemian Rhapsody” mempunyai nuansa
selingan opera yang masih cukup kental namun juga diselingi ciri khas
musik metal.
Kelompok Queen membutuhkan waktu
3 minggu untuk merekam lagu tersebut, dan pengambilan suaranya pun
sampai beberapa kali. Video musik konseptual diproduksi untuk memberikan
dukungan popularitas bagi lagu “Bohemian Rhapsody. Hasilnya, lagu ini
berhasil menjadi single nomer satu dan bertahan selama 9 minggu di
Inggris, serta memecahkan rekor sebagai single terlama yang berada di
tangga lagu Inggris. Lagu “Bohemian Rhapsody” dan album A Night at the
Opera juga sama-sama menuai keberhasilan di Amerika Serikat. Album A
Night at the Opera sendiri sukses berada di jajaran Top Ten chart album
Amerika Serikat dan tak lama kemudian meraih penghargaan platinum.
Setelah sukses dengan A Night at
the Opera, Queen meraih predikat superstar dan berkat predikat
superstar tersebut, Queen langsung menjadi legenda dunia musik rock.
Meskipun sudah menjadi legenda, namun kelompok Queen tetap bekerja keras
menekuni karirnya. Pada musim panas di tahun 1976, Queen tampil dalam
konser gratis di Hyde Park, London dan konser ini berhasil memecahkan
rekor jumlah pengunjung.
QUEEN menikmati kesuksesan di
Inggris pada awal hingga pertengahan tahun 1970-an dengan album QUEEN
dan QUEEN II, dengan merilis Sheer Heart Attack pada tahun 1974 dan
tahun berikutnya dengan album A Night at the Opera - yang telah disebut
sebagai band terbaik danQUEEN layak menjadi band komersial dan mendapat
pengakuan internasional dan ini menjadi penentu keberhasilan QUEEN.
Mereka telah merilis lima belas album studio, lima album live dan
sejumlah album kompilasi. Sejak kematian Freddie Mercury dan Deacon
pensiun, May dan Taylor telah tampil jarang bersama dan hanya di
acara-acara khusus dan program-program musik lain sebagai personel tamu.
Antara 2004-2009 duo May dan Taylor bekerja sama dengan Paul Rodgers,
di bawah moniker Queen + Paul Rodgers. Album QUEEN itu bertahan di
urutan 13 pada tangga lagu di daftar VH1's 100 Greatest Artists of Hard
Rock .
sumber: pandri-16.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar