7 Tipikal Striker Sepakbola
Jum'at, 25 Januari 2013
gerakan tanpa bola
passing
technique
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
antisipasi
pengambilan keputusan
dribbling
kerjasama tim
Contoh aktual:
Sumber: beritaunik.net
Anda penggemar olahraga sepakbola ?
Tunggu dulu, Jangan ngaku seorang Manchunian, Milanisti, Barcelonista ataupun Persipuramania, kalau belum mengerti betul dengan macam-macam tipe striker sepakbola, berikut tipikal seorang striker sepakbola:
Tunggu dulu, Jangan ngaku seorang Manchunian, Milanisti, Barcelonista ataupun Persipuramania, kalau belum mengerti betul dengan macam-macam tipe striker sepakbola, berikut tipikal seorang striker sepakbola:
1. Deep-lying forward
Deep-lying
forward cenderung untuk mundur ke lini tengah untuk menjemput bola, dan
kemudian mendistribusikan kembali ke rekannya yang bermain di belakang
dia, atau mencoba menahan bola sampai rekan-rekannya bisa bergerak maju
ke depannya. Role ini sangat berguna baik kala diterapkan pada striker
tunggal maupun pada salah satu striker. Dlf biasanya musti memiliki
ketangguhan (atribut strength) yang baik dan sedikit kreatif
(creativity). Ia juga harus bisa diharapkan saat peluang mencetak gol
datang.
Seperti layaknya target man, ia juga cenderung untuk
bermain membelakangi gawang lawan dan cenderung lebih banyak menggunakan
kaki dibandingkan menggunakan tinggi badannya untuk menyundul bola.
Biasanya seorang dlf tidak akan mencetak banyak gol, namun sebagai
striker tunggal ia bisa menciptakan peluang dan ruang bagi rekannya
untuk mencetak gol.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
kreativitas
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
tendangan jarak jauh
kreativitas
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
tendangan jarak jauh
Contoh aktual:
Robin Van Persie
2. Target man
Target man adalah penyerang
tinggi besar yang bisa ditugaskan untuk menahan bola (hold up ball) atau
membelokkan umpan kepada rekan strikernya. Dengan kemampuannya yang
istimewa saat meloncat menyundul bola (jumping, heading, strength), ia
adalah pemain yang tepat saat ditujukan umpan-umpan lambung. Ia bisa
meneror pertahanan lawan dengan keunggulan fisiknya saat umpan silang
(crossing) datang. Seorang target man tidak perlu menjadi penyerang
tertajam di dunia atau mempunyai skil teknik yang memukau. Dengan
keistimewaan fisiknya ia bisa membuat pertahanan lawan terbuka dengan
menahan bola selama mungkin sampai rekannya yang lebih kreatif datang
untuk mencetak gol.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
antisipasi
keberanian
dpengambilan keputusan
kerjasama tim
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
antisipasi
keberanian
dpengambilan keputusan
kerjasama tim
Contoh aktual:
Zlatan Ibrahimovic
3. Poacher
Poacher adalah salah satu role yang
semakin langka untuk bisa ditemukan dalam level atas sepakbola modern.
Kenyataanya, sepakbola modern kini lebih ‘menghargai’ penyerang yang
tidak hanya bisa mencetak gol saja tetapi bisa juga membantu rekan
gelandangnya, kreatif dan terus bergerak demi menciptakan ruang bagi
rekan-rekannya. Sedangkan poacher hanya bisa melakukan sedikit dari
tugas-tugas diatas.
Tugas seorang poacher memang ‘hanya’
berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan sedikit ruang
bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau umpan silang
demi mencetak gol. Seorang poacher yang bagus bisa mencetak 30 gol lebih
semusimnya, tetapi seluruh tim harus mau ‘berkorban’ untuknya. Poacher
juga selalu membutuhkan partner penyerang, jika tidak maka ia akan
‘kesepian’ di depan sendirian. Rekan gelandangnya harus banyak mensuplai
bola ke kotak penalti untuk menciptakan peluang gol baginya. Seorang
poacher harus ‘berdarah dingin’, tajam luar biasa saat di depan gawang,
punya pergerakan tanpa bola yang brilian dan sangat konsisten.
Atribut kunci:
ketenangan
tendangan
posisi / gerakan tanpa bola
kecepatan
dribbling
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
tendangan
posisi / gerakan tanpa bola
kecepatan
dribbling
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
Contoh aktual:
Raul Gonzales
4. Advanced forward
Penyerang jenis ini
biasanya sering berdiri sejajar dengan bek lawan terakhir demi
mengharapkan umpan terobosan dari rekannya, baik dari gelandang maupun
dari partner strikernya. Oleh karena itu ia bisa terisolasi di depan
jika tidak dibantu oleh rekan gelandang menyerang atau duetnya sesama
penyerang. Advanced forward biasanya cepat, lumayan bagus dalam skil
teknik, dan yang pastinya sangat tajam dalam mencetak gol. Advanced
forward bisa dibilang “poacher” yang mempunyai skil lebih, ia bisa
mundur sedikit jika dibutuhkan untuk memberi tekanan pada centre back
lawan ataupun untuk menerima umpan. Advanced forward diplot untuk
menjadi titik fokus bagi rekannya saat menyerang dan diharapkan bisa
menjadi top skor bagi timnya. Oleh karena itu ia harus bisa diandalkan
dan dapat menangani tekanan dengan baik.
Atribut kunci:
ketenangan
tembakan
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
tembakan
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
Contoh aktual:
Fernando Torres
5. Complete Forward
Terkadang sebuah tim bisa
sangat beruntung saat mendapatkan seorang penyerang yang lengkap; pemain
bertubuh tinggi, tangguh saat di udara, cepat, brilian saat membawa
bola, dan sekaligus pencetak gol handal. Complete forward yang serba
bisa tak canggung saat diminta menjadi striker tunggal ataupun
dipasangkan dengan penyerang lain. Ia bisa bermain membelakangi gawang
lawan (back-to-goal) ataupun mencoba ‘menempel’ bek terakhir lawan guna
menyongsong umpan terobosan. Intinya, dengan memberinya role ‘complete
forward’ berarti memberinya ijin untuk melakukan apapun yang dirasanya
perlu untuk membantu lini tengah, mencetak gol ataupun memberi assist
kepada rekannya.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
stamina
ketenangan
shooting
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
jumping
heading
anticipation
stamina
ketenangan
shooting
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
jumping
heading
anticipation
Contoh aktual:
Didier Drogba
6. Defensive forward
Defensive forward bisa
dikatakan sebagai versi defensif dari ‘deep-lying forward’. Ketika
sebuah tim bermain melawan musuh yang jauh lebih kuat, maka pertahanan
kita akan selalu membutuhkan bantuan ekstra sebanyak mungkin. Salah satu
pilihan adalah meminta striker untuk turun sejauh mungkin dan ikut
memberi ‘pressure’ pada lini tengah lawan. Dengan melakukan ini memang
serangan tim akan kurang menggigit, namun ini mungkin lebih baik
daripada kalah telak dari lawan. Seorang defensive forward membutuhkan
stamina dan tackling yang cukup baik, dan bersedia bekerja ekstra keras.
Jika dimainkan sebagai striker tunggal maka ia membutuhkan bantuan dari
rekan gelandangnya untuk menciptakan peluang. Jika dipasangkan dengan
striker lain, maka ia akan berusaha keras mensupport rekannya tersebut.
Atribut kunci:
work rate
stamina
shooting
tackling
kecepatan
stamina
shooting
tackling
kecepatan
Contoh aktual:
Dirk Kuyt
7. Trequartista
Seperti versi amc-nya,
Trequartista di posisi forward akan banyak bergerak guna menciptakan
ruang yang bisa dimanfaatkan rekan-rekannya. Formasi 4-6-0 dari as roma
misalnya mungkin lebih tepat disebut 4-5-1 dengan francesco totti
bermain sebagai seorang trequartista. Trequartista di posisi forward
sekilas hampir sama dengan seorang ‘inside forward’, tetapi bedanya
seorang trequartista lebih memprioritaskan bagaimana menciptakan peluang
dan baru mencetak gol ketika peluang itu datang. Sementara bagi seorang
inside forward adalah kebalikannya.
Atribut kunci:
creativitygerakan tanpa bola
passing
technique
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
antisipasi
pengambilan keputusan
dribbling
kerjasama tim
Contoh aktual:
Wesley Sneijder
Sumber: beritaunik.net
Komentar
Posting Komentar